MAKASSAR, KOMPAS.com – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani bersama Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo sepakat mengimplementasikan program layanan Izin Investasi Izin Konstruksi di kawasan industri Sulawesi Selatan, Senin (7/12/2015).
Program layanan Izin Investasi Izin Konstruksi di Sulawesi Selatan merupakan wilayah ketiga setelah Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Investor yang berlokasi di kawasan industri yang ditunjuk setelah mendapatkan izin investasi izin konstruksi bisa langsung melakukan tahap konstruksi pararel sambil mengurus IMB dan izin-izin yang diperlukan lainnya,” kata Franky kepada pewarta.
Adapun layanan izin investasi langsung konstruksi tersebut merupakan kelanjutan dari layanan izin investasi tiga jam yang telah dicanangkan sebelumnya. Menurut Franky, Sulawesi Selatan adalah salah satu kontributor utama investasi di Indonesia bagian timur.
Dari data BKPM, realisasi investasi Sulawesi Selatan periode Januari-September 2015 adalah 164,36 juta dolar AS untuk investasi asing dan Rp 4,8 triliun untuk investasi dalam negeri. Bicara soal kawasan industri di Sulawesi Selatan, Franky juga akan berkunjung menemui Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah. Kabupaten Bantaeng dinilai sebagai kawasan industri yang berpotensi untuk diadakan layanan izin investasi langsung konstruksi.
Kawasan industri Bantaeng merupakan kerja sama Perusda Bajiminasa Kabupaten Bantaeng, ISDN Bantaeng Pte. Ltd., dan PT Centuri Indonesia Sekawan. Rencananya, akan ada lahan seluas 3.000 hektar di kawasan industri ini dengan rencana investasi 4 juta dolar AS.
Selain Bantaeng, tempat lain di Sulawesi Selatan yang potensial melangsungkan izin investasi langsung konstruksi adalah Kawasan Industri Makassar dengan luas 703 hektar dan Kawasan Industri Terpadu Takalar dengan luas 5.000 hektar.
sumber : https://tekno.kompas.com/read/2015/12/07/120000926/Kawasan.Industri.Sulsel.Terapkan.Kemudahan.Izin.Konstruksi